Yayasan Literasi Anak Indonesia

Penggalangan Dana:

Perpustakaan Sekolah untuk Bali

Pada tahun 2020, sebagian besar sekolah dasar di Indonesia ditutup selama dua tahun dan banyak anak di kelas awal hanya menerima pendidikan minimal di tahun-tahun pembentukan belajar membaca.

Apa yang kita ketahui?

Survei terbaru yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan mitra di provinsi-provinsi di seluruh nusantara di Indonesia mengungkapkan banyak anak tidak mendapatkan pengajaran yang memadai dalam keterampilan dasar literasi memasuki kelas 2 dan bahkan kelas 3. Hal ini terjadi pula di daerah terpencil di Bali, di mana dampak kehilangan pembelajaran bahkan lebih parah. Lebih dari 50% siswa belum mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca di kabupaten Karangasem dan Klungkung, kabupaten yang memiliki kepadatan penduduk dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Bali, masing-masing 6,8% dan 5,7% (Kemendikbudristek, 2022).

~ Pusat Asesmen Pendidikan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan – Kemendikbudristek. (2022). Rapor Pendidikan Publik. https://pusmendik.kemdikbud.go.id/profil_pendidikan

Kami menanggapi situasi ini dengan meluncurkan inisiatif untuk membangun perpustakaan sekolah ramah anak di daerah-daerah yang membutuhkan. Perpustakaan harus dikembangkan untuk menjadi tempat favorit anak-anak untuk menikmati buku dan mengembangkan kebiasaan membaca. Membantu para guru untuk melaksanakan kegiatan membaca di perpustakaan secara teratur juga sama pentingnya untuk mendukung pengembangan keterampilan membaca anak-anak.

Di mana lingkup kerja kami Bali?

Melalui kemitraan dengan Room to Read pada 2017-2023, kami telah mengembangkan 138 perpustakaan sekolah ramah anak di 4 kabupaten di Bali.

Apa saja dampak kerja kami di Bali?

Sejauh ini kami telah mengembangkan 182 perpustakaan ramah anak untuk sekolah dasar di 4 kabupaten di Bali dan 6 kabupaten di Papua dan Papua Barat. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan menerima pelatihan perpustakaan intensif untuk membantu anak-anak Indonesia mengembangkan kecintaan dan kebiasaan membaca.

Perpustakaan sekolah telah dikembangkan
0
Siswa mendapatkan manfaat dari program ini
0 +
Buku anak-anak telah didistribusikan
0 +
Pendidik (kepala sekolah, guru & pustakawan) telah dilatih
0 +

Data terkait tingkat kemajuan literasi guru dan siswa kami kumpulkan selama pengembangan 64 Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di Bali pada tahun 2022. Wawancara guru dan studi kasus juga dilakukan di lapangan. Indikator utama untuk menilai kemajuan siswa termasuk membaca pada tingkat yang tepat, keterlibatan siswa, dan pemeriksaan buku secara teratur untuk mengukur kebiasaan membaca.

Proyek ini dimulai pada Februari 2022 dengan pengembangan Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di 10 sekolah dasar negeri sebagai proyek pilot yang mulai beroperasi pada April 2022. Kemudian, proyek ini diperluas ke 54 sekolah dasar negeri lainnya yang mulai beroperasi pada bulan September 2022. Data dalam grafik ini menunjukkan kemajuan pelaksanaan proyek di 10 sekolah pilot dari bulan April hingga Agustus 2022. Selanjutnya, pada bulan September hingga Oktober 2022 menggambarkan data keseluruhan dari 10 sekolah pilot dan 54 sekolah perluasan.

Catatan: Tidak ada data pada bulan Juni karena libur sekolah.
Banyak guru yang berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia, telah memberikan dampak positif dalam program perpustakaan sekolah ramah anak. Ibu A dan Ibu D dari SDN 3 Serangan, Denpasar adalah salah satunya. Berikut ini adalah cerita dari lapangan tentang dampak langsung program tersebut:
“Kami sangat prihatin. Banyak anak yang kemampuan membacanya menurun akibat tidak diawasi selama pandemi. Meskipun duduk di kelas 5, YS (siswa, 11 tahun) kesulitan mengidentifikasi huruf di awal tahun ajaran, 2022. Ia tidak merespon ketika gurunya berbicara kepadanya. Jadi kami terkejut melihat betapa bahagianya ia ketika datang kepada kami di akhir tahun, dan menunjukkan kepada kami buku-buku yang ia sukai dan baca. Ketika kami bertanya kapan ia bisa membaca, ia menjawab bahwa ada banyak buku menarik di perpustakaan untuk ia baca. YS, sekarang bisa membaca dengan lebih lancar dan berkomunikasi secara efektif dengan guru dan teman-temannya. Semua ini dimungkinkan karena kami memiliki perpustakaan sekolah yang ramah anak.”
~ Ibu A and Ibu D – SDN 3 Serangan, Denpasar.
Ibu A dan Ibu D hanyalah sebagian kecil dari 33.873 guru yang dibantu dalam program literasi YLAI untuk mencapai tujuan bersama kami dalam membangun budaya membaca di Indonesia.

Mengapa perpustakaan sekolah itu penting?

Perpustakaan perlu dikembangkan untuk menjadi tempat favorit anak-anak untuk menikmati buku dan mengembangkan kebiasaan membaca. Anak-anak sering kali tidak memiliki akses ke kurikulum yang luas dan beragam apabila tidak memiliki kemampuan literasi dasar yang kuat. Kemampuan membaca dan menulis merupakan persyaratan untuk sukses dalam banyak aspek kehidupan seperti mata pencaharian. Dalam hal membantu seseorang keluar dari kemiskinan dan mencapai kemandirian, pendidikan literasi merupakan hal yang sangat penting.

Budaya membaca telah menjadi masalah selama bertahun-tahun di Indonesia. Anak-anak Indonesia tidak terbiasa dengan kegiatan membaca/membacakan buku cerita secara teratur. Kurangnya buku cerita di sekolah mempersempit kesempatan anak untuk mengakses buku yang tepat sesuai dengan tingkat kesulitannya. Selain itu, guru-guru juga tidak memiliki keterampilan yang memadai dalam membantu kegiatan membaca buku, sehingga pelatihan literasi menjadi sangat penting.

Bagaimana kami mengembangakan perpustakaan sekolah ramah anak?

Dalam proses mengembangkan Perpustakaan Sekolah Ramah-Anak, kami berkolaborasi dengan guru, orang tua siswa, dan komunitas. Upaya melibatkan keluarga dan komunitas bertujuan untuk menjaga budaya membaca di lingkungan tempat tinggal anak. Berikut ini merupakan grafik mengenai fase dalam proses pengembangan Perpustakaan Sekolah Ramah Anak:

Tahapan Pengembangan Perpustakaan Sekolah Ramah Anak

Silakan mempelajari lebih lanjut tentang program pengembangan perpustakaan sekolah ramah anak di sini.

Apa rencana kami pada tahun 2023-2025?

Bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat, YLAI akan melakukan program intervensi perpustakaan sekolah dan kelas di daerah-daerah yang membutuhkan di Bali. Melalui program ini, sekolah-sekolah menerima pelatihan tentang cara mengembangkan dan mengelola perpustakaan di sekolah mereka, dan bagaimana melakukan kegiatan membaca menggunakan buku-buku dalam program ini.

Kami juga menyediakan buku bacaan anak berkualitas tinggi, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca anak-anak Indonesia melalui aktivitas membaca, menumbuhkan minat, kebiasaan, dan kecintaan mereka terhadap membaca. Buku-buku bacaan anak ini relevan secara budaya dan sesuai dengan usia dan kemampuan membaca anak-anak di kelas awal.
Infografis berikut ini menggambarkan target kami untuk tahun 2023-2025 beserta dampak yang akan dihasilkan:

Bagaimana Anda dapat membantu kami?

Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dan para guru dalam inisiatif ini untuk memberikan dampak positif pada pendidikan literasi di Bali, Indonesia. Dengan bantuan Anda, kami bertujuan untuk memperluas program perpustakaan sekolah kami untuk menjangkau siswa sekolah dasar di seluruh Bali, dan mengurangi efek jangka panjang pandemi pada pendidikan anak-anak. Dengan cara ini kami dapat terus bekerja sama dengan guru-guru di Indonesia untuk mencapai tujuan menginspirasi kecintaan membaca pada generasi muda di negara ini.

Jika Anda ingin mendukung perpustakaan, atau buku untuk satu perpustakaan, silakan berdonasi di sini. YLAI akan menginformasikan pihak sekolah tentang donatur dan mengundang donatur pada pembukaan perpustakaan. Namun, donasi Anda dalam jumlah berapa pun tentunya akan memberikan kontribusi bagi pengembangan program perpustakaan sekolah ramah anak YLAI.

Kabar dari Lapangan

No data was found