Pentingnya Program Membaca Berimbang

Para ahli menyadari pentingnya mengajarkan Membaca Berimbang untuk mendukung siswa menjadi pembaca yang mandiri. Oleh karena itu, guru mendapat manfaat besar dari persiapan yang sesuai, terlibat dalam pengembangan pengajaran profesional, dan penerima sumber daya untuk melaksanakan pembelajaran membaca dan menulis yang terstruktur dengan cermat. Ada kesenjangan kronis dalam pelatihan guru di Indonesia antara apa yang dibutuhkan dan disampaikan saat mengajar siswa membaca. Ketika ditempatkan di sekolah dengan kepala sekolah yang efektif, kurikulum yang kuat, dan guru yang didukung dengan baik, hampir semua siswa dapat belajar membaca.

Berdasarkan kebutuhan ini, mengembangkan program pelatihan Membaca Berimbang dengan metodologi membaca yang inovatif, dan memberikan dukungan khusus dalam menerapkan program membaca yang kuat di kelas-kelas awal. Dengan pelatihan ini diharapkan guru dapat mengajarkan membaca dengan strategi pembelajaran yang jelas, spesifik, dan praktis yang dapat membimbing siswa menjadi pembaca yang kritis dan gemar membaca secara mandiri.

6 Elemen Program Membaca Berimbang

Proses belajar membaca membutuhkan:

  • Pembinaan dan pembiasaan motivasi membaca.
  • Pemahaman tentang bagaimana bunyi huruf dan identifikasi huruf berhubungan dengan membaca suku kata dan kata.
  • Kemampuan untuk menguraikan kata-kata yang tidak diketahui.
  • Kemampuan membaca dengan lancar.
  • Pengembangan strategi pemahaman untuk mendapatkan makna dari membaca.
  • Pengetahuan dasar dan kosakata yang cukup untuk mendukung pemahaman.


Oleh karena itu, program Membaca Berimbang yang dikembangkan oleh terdiri dari 6 komponen.

3 komponen pertama berkaitan dengan pengembangan budaya membaca di kelas, di mana siswa termotivasi untuk membaca melalui paparan lingkungan kelas yang kaya cetak, buku bacaan yang menarik dan menarik di sudut baca, dan membaca buku bergambar secara teratur oleh guru dalam kegiatan Membaca Interaktif.

Kemudian, 3 komponen kedua berkaitan dengan pengembangan keterampilan melalui mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan tersebut diajarkan melalui program phonics yang diajarkan secara sistematis, program Membaca Bersama yang dimodelkan menggunakan Buku Besar, dan program Membaca Terbimbing menggunakan Buku Bacaan Berjenjang.

Pelatihan Pengelolaan Sudut Baca dan Membaca Interaktif

YLAI menggabungkan berbagai strategi pengajaran dan pembelajaran yang diakui sebagai bagian integral untuk mendukung pengembangan keterampilan literasi. Ini adalah:

  • Pelatihan Membaca Interaktif yang mencakup kegiatan membaca interaktif.
  • Lingkungan kelas yang kaya akan cetakan.
  • Sudut Baca di kelas untuk mendukung kegiatan membaca mandiri.

Membaca Interaktif

Membaca Interaktif adalah kegiatan membaca yang dirancang untuk menumbuhkan minat siswa dalam mendengarkan, berpartisipasi secara lisan dalam tanya jawab, dan diskusi, serta bermain peran. Ini  mengembangkan kebiasaan membaca, keterampilan berpikir kritis, dan interaksi antara guru dan siswa.

YLAI  memberikan pelatihan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan Membaca Interaktif. Guru dilatih untuk menggunakan mekanisme membaca dengan interaksi saat membaca buku, berkomunikasi, serta menyampaikan dan menerima pesan bacaan dalam buku yang dibacanya. Secara khusus, kegiatan belajar mengajar melibatkan dan mendorong guru dan siswa dengan mendengarkan, partisipasi lisan, tanya jawab, diskusi, dan bermain peran untuk mengembangkan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan keterampilan bahasa mereka. Untuk kegiatan Membaca Interaktif guru menggunakan Buku Cerita Bergambar yang telah dikembangkan untuk mencerminkan konteks yang akan dikenali anak-anak Indonesia.

Dalam kegiatan Membaca Interaktif, guru menggunakan Buku Cerita Bergambar. YLAI telah mengembangkan 21 judul Buku Cerita Bergambar yang berisi cerita dan ilustrasi yang menarik. Selain itu, tersedia pula bahan penunjang pengajaran untuk kelas 1 3 berupa RPP untuk guru dan buku kerja untuk siswa.

Lingkungan Kelas Literat

Lingkungan kelas literat adalah lingkungan kelas yang kaya akan bacaan diciptakan di dalam kelas sehingga ruang dan pengalaman yang terjadi di dalamnya mendorong keterlibatan siswa dalam pengalaman membaca. Lingkungan kelas literat didukung dengan adanya poster, karya siswa, label, dan buku bacaan yang sesuai tingkatannya. Siswa dibantu dalam kemajuan membaca mereka dengan melihat model kata, arah, dan kalimat yang ditampilkan di sekitar kelas mereka, memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara mandiri dengan membaca dan menulis.

Lingkungan kelas literat menunjukkan bagaimana membaca dan menulis berguna dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan ini akan memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan bacaan secara mandiri.

Membaca Mandiri dan Pojok Baca

Dalam kegiatan Membaca Mandiri, siswa dapat membaca berbagai buku secara individu sesuai sesuai dengan minat dan tingkat kesiapan membaca mereka. Untuk mendukung hal tersebut, keberadaan Sudut Baca di kelas sangat dibutuhkan untuk memberikan akses buku bagi siswa.

YLAI memberikan pelatihan kepada kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan dan mengelola Sudut Baca untuk mendukung kegiatan Membaca Mandiri bagi siswa di kelas.

Pelatihan Fonik dan Kesadaran Fonemik

Keterampilan pra membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki anak agar menjadi pembaca mandiri yang terampil. Langkah pertama adalah mengajarkan phonics.

YLAI mengembangkan program Foniku yang mencakup pengajaran fonik bahasa Indonesia dengan cara yang menyenangkan, berpusat pada anak, dan multisensor. Huruf dan bunyi huruf diajarkan menggunakan cerita, lagu, dan gerakan interaktif. Selama program ini, anak-anak akan memiliki kesempatan untuk belajar membaca dan menulis huruf dan kata.

Dalam pembelajaran fonik, guru mengenalkan bunyi huruf menggunakan buku poster cerita dan buku bunyi huruf. Kedua media tersebut berisi gambar dan cerita yang berfokus pada bunyi huruf tertentu dan menggunakan berbagai kata yang dimulai dengan fokus bunyi tersebut.

Untuk mendukung pembelajaran Fonik dan Kesadaran Fonemik, YLAI telah mengembangkan paket Foniku yang berisi: 2 Buku Poster Cerita, 26 Buku Bunyi Huruf, Buku Pedoman, Kartu Huruf, 3 Poster Dinding, dan 29 video Lagu Bunyi Huruf. Selain itu, tersedia pula bahan penunjang pengajaran berupa RPP untuk guru dan Buku Latihan Siswa untuk siswa.

Untuk mendukung pembelajaran Fonik dan Kesadaran Fonemik, YLAI telah mengembangkan paket Foniku yang berisi: 2 Buku Poster Cerita, 26 Buku Bunyi Huruf, Buku Pedoman, Kartu Huruf, 3 Poster Dinding, dan 29 video Lagu Bunyi Huruf. Selain itu, tersedia pula bahan penunjang pengajaran berupa RPP untuk guru dan Buku Latihan Siswa untuk siswa.

Pelatihan Membaca Bersama dan Menulis

Kegiatan Membaca Bersama menggunakan teks yang diperbesar agar semua siswa dapat membacanya bersama-sama dengan guru. Membaca Bersama melibatkan semua siswa dalam satu kelas. Guru memodelkan berbagai keterampilan membaca pada setiap halaman sambil melibatkan siswa selama proses membaca.

YLAI memberikan pelatihan Membaca Bersama bagi para guru. Selama pelatihan, guru dibekali dengan teknik untuk membimbing siswa melalui keterampilan membaca, fokus pada pemahaman, konstruksi teks, dan semantik dan isyarat visual teks. Guru belajar bagaimana model membaca yang baik melalui pengajaran kelas secara keseluruhan menggunakan buku-Buku Besar. Strategi pengajaran ini berkembang pada siswa, pemahaman tentang konstruksi teks, kosakata yang diperkaya dan keterampilan pemahaman yang lebih dalam.

Pelatihan ini berfokus pada kegiatan berbasis topik penulisan bersama, di mana guru memodelkan cara menulis kata dan kalimat, dan menghubungkan ide ke dalam paragraf.

Dalam kegiatan Membaca Bersama, guru menggunakan Buku Besar. Hal ini memungkinkan semua siswa untuk melihat teks cerita dan ilustrasi yang menyertainya selama proses membaca.

Untuk mendukung kegiatan ini, YLAI telah mengembangkan 37 judul Buku Besar dan bahan penunjang pengajaran untuk kelas 1 3 berupa RPP untuk guru dan buku kerja untuk siswa.

Pelatihan Membaca Terbimbing dan Baca Lima Menit (BALIMA)

Membaca Terbimbing

Kegiatan Membaca Terbimbing dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari siswa dengan kemampuan membaca yang sama (homogen). Guru menggunakan alat penilaian diagnostik untuk membantu menentukan tingkat membaca siswa dan buku yang sesuai untuk membantu kemajuan mereka dalam membaca.

YLAI memberikan pelatihan kepada guru dalam kegiatan Membaca Terbimbing dengan teknik melakukan kegiatan membaca dalam kelompok-kelompok kecil yang fokus khusus pada pemahaman, kosa kata, dan pengembangan keterampilan membaca.

Lewat pelatihan ini, guru akan belajar memberikan instruksi membaca dalam kelompok kecil dengan menggunakan Buku Bacaan Berjenjang. Pendekatan yang berfokus pada siswa ini efektif dalam membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan kebiasaan membaca secara mandiri.

Guru juga belajar bagaimana menghubungkan membaca dan menulis melalui kegiatan tindak lanjut dan bagaimana melakukan penilaian membaca untuk menentukan tingkat membaca siswa.

Dalam kegiatan Membaca Terbimbing, guru menggunakan Buku Bacaan Berjenjang agar siswa membaca pada tingkat yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Untuk mendukung kegiatan ini, YLAI telah mengembangkan 75 Buku Bacaan Berjenjang yang terbagi dalam 6 jenjang dan bahan penunjang pengajaran untuk kelas 1 3 berupa RPP untuk guru dan buku kerja untuk siswa.

Baca Lima Menit (BALIMA)

Dalam kegiatan Baca Lima Menit (BALIMA), guru akan mengajarkan siswa untuk mengenali 100 kata yang paling sering digunakan dalam bahasa Indonesia kepada siswa secara efektif. Guru akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menghafalkan kata-kata tersebut dan membantu siswa mengenalinya dalam bentuk tulisan.

Seperti namannya, kegiatan BALIMA dilakukan dalam 5 menit untuk mengenal 5 kata setiap harinya. Untuk mendukung kegiatan ini, YLAI telah mengembangkan bahan penunjang pengajaran untuk kelas 1 3 berupa RPP untuk guru dan buku kerja untuk siswa.

Tonggak Pencapaian Program

2015-2016
2017
2017
2017
2017
2018
2018-2019
2019-2020
2020
2021
2021
2022
2022
2022
2022
Adaptasi Program Membaca Terbimbing di 13.000 SD/MI melalui kemitraan besama USAID PRIORITAS

Implementasi Program Membaca Berimbang di 16 sekolah pilot di Bali
Implementasi Program Membaca Berimbang di 4 sekolah pilot di Denpasar Timur, Bali.
Pelatihan Program Membaca berimbang untuk sekolah-sekolah binaan Salvation Army di Indonesia
Mengembangkan sudut baca di 4 sekolah pilot di Karangasem, Bali
Pelatihan Membaca Berimbang untuk meningkatkan literasi keals awal di 22 sekolah di Tanah Papua melalui kemitraan bersama UNICEF
Pelatihan Program Membaca berimbang untuk sekolah-sekolah binaan Salvation Army di Indonesia
Pelatihan dan Impementasi Program Membaca Berimbang di 10 sekolah di Sumba Barat dan 10 sekolah di Sumba Barat Daya melalui kemitraan dengan INOVASI
Pelatihan dan Impementasi Program Membaca Berimbang di 10 sekolah di Sumba Barat dan 10 sekolah di Sumba Barat Daya melalui kemitraan dengan Dinas Pendidikan Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, serta William dan Lily Foundation
Mengembangkan modul literasi untuk kelas awal sebagai pendukung Kurikulum Khusus melalui kemitraan dengan PUSMENJAR, Kemendikbud
Pelatihan dan Implementasi Program Membaca Berimbang di 180 sekolah di provinsi Bali dan Jatim melalui Program Organisasi Penggerak, Kemdikbud Ristek
Pelatihan dan Impementasi Program Membaca Berimbang di 15 sekolah di Sumba Barat melalui kemitraan dengan UBS Foundation
Pelatihan dan Implementasi Program Membaca Berimbang di 180 sekolah di Bali dan Jawa Timur untuk Proyek Organisasi Penggerak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi - RI melalui kemitraan dengan INOVASI.
Pelatihan dan Impementasi Program Membaca Berimbang di 24 sekolah di Sumba Barat dan 6 sekolah di Sumba Tengah melalui kemitraan dengan UBS Foundation
Pelatihan dan Impementasi Program Membaca Berimbang di 10 sekolah di Sumba Barat Daya melalui kemitraan dengan William and Lily Foundation.
Pelatihan Program Membaca berimbang untuk sekolah-sekolah binaan Salvation Army di Indonesia