Mewujudkan Generasi Literat di Sumba

Di Pulau Sumba, Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) bermitra erat dengan pemerintah daerah, dinas pendidikan, sekolah, dan komunitas lokal untuk membangun fondasi literasi yang kuat bagi anak-anak kelas awal. Sejak 2019, bersama mitra-mitra pembangunan, kami telah menjalankan berbagai inisiatif di empat kabupaten: Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Upaya kami dimulai di Sumba Barat Daya dan Sumba Barat pada 2019–2020 dengan masing-masing 10 sekolah sebagai percontohan pembelajaran membaca yang inklusif dan membahagiakan. Keberhasilan ini mendorong pengembangan lebih luas: antara 2021–2023, program dari WLF menjangkau 10 sekolah di Sumba Barat Daya dan program dari UBS menjangkau 15 sekolah di Sumba Barat, dilengkapi dengan 9 sekolah tambahan di tahap berikutnya serta memperluas intervensi ke 6 sekolah di Sumba Tengah.

Ekspansi terus berlanjut ke Sumba Tengah dan Sumba Timur, dengan rencana mendirikan dan membina 7 sekolah di Sumba Tengah serta 10 sekolah di Sumba Timur pada 2025–2027, dan menambah jumlah yang sama pada 2026–2027. Sementara itu, di Sumba Barat program ini memasuki fase You Do dimana pemerintah mulai mengambil alih program untuk didiseminasikan secara luas di wilayahnya. Pemerintah menyiapkan fasilitator daerah untuk melakukan pengimbasan ke sekolah-sekolah melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Setiap sekolah ini menjadi pusat pertumbuhan literasi: guru, kepala sekolah, dan fasilitator daerah dilatih untuk menerapkan Program Membaca Berimbang yang memadukan buku cerita lokal berkualitas, metode fonik, kegiatan membaca terbimbing, serta sudut baca yang ramah anak.

Melalui kerja panjang bersama masyarakat, YLAI tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca anak-anak, tetapi juga membangun kepemilikan lokal dan kapasitas berkelanjutan. Kami percaya bahwa literasi adalah hak setiap anak, dan bersama para mitra di Sumba, kami menyiapkan generasi penerus yang mampu berpikir kritis, peduli, dan siap menghadapi masa depan.